KLASIFIKASI IKLIM
Iklim dapat didefinisikan sebagai berbagai keadaan atmosfer (antara lain suhu, tekanan, kelembaban) yang terjadi di suatu wilayah selama kurun waktu yang panjang. Merujuk pada definisi menurut World Climate Conference, 1979 bahwa Iklim merupakan sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada setiap saatnya.
Berikut adalah beberapa Klasifikasi Iklim berdasarkan perhitungan curah hujan yang biasa digunakan :
1. Klasifikasi Iklim Oldeman
Oldeman membagi iklim menjadi 5 tipe yaitu :
a. Iklim A. Iklim yang memiliki bulan basah lebih dari 9 kali berturut-turut
b. Iklim B. Iklim yang memiliki bulan basah 7-9 kali berturut-turut
c. Iklim C. Iklim yang memiliki bulan basah 5-6 kali berturut-turut
d. Iklim D. Iklim yang memiliki bulan basah 3-4 kali berturut-turut
e. Iklim E. Iklim yang memiliki bulan basah kurang dari 3 kali berturut-turut
Kriteria bulan basah-kering menurut Oldeman adalah :
- Bulan Basah bila curah hujan > 200 mm
- Bulan Lembab bila curah hujan antara 100 mm - 200 mm
- Bulan Kering bila curah hujan < 100 mm
2. Kalsifikasi Iklim menurut Schmidt-Ferguson
Schmidt-Ferguson membagi iklim menjadi delapan tipe iklim :
A. kategori sangat basah, nilai Q = 0 - 14,3 %
B. kategori basah, nilai Q = 14,3 - 33,3 %
C. kategori agak basah nilai Q 33,3 - 60 %
D. kategori sedang, nilai Q = 60 - 100 %
E. kategori agak kering, nilai Q = 100 - 167 %
F. kategori kering, nilai Q = 167 - 300 %
G. kategori sangat kering, nilai Q = 300 - 700 %
H. kategori luar biasa kering, nilai Q = lebih dari 700 %
Nilai Q adalah rata-rata bulan kering dibagi rata-rata bulan basah dikalikan 100 %.
Kriteria bulan basah-kering menurut Schmidt-Ferguson adalah:
- Bulan Basah bila curah hujan > 100 mm
- Bulan Lembab bila curah hujan antara 60 mm - 100 mm
- Bulan Kering bila curah hujan < 60 mm
(diambil dari berbagai sumber)