Jumat, 06 April 2012

Klasifikasi IKLIM

KLASIFIKASI IKLIM Iklim dapat didefinisikan sebagai berbagai keadaan atmosfer (antara lain suhu, tekanan, kelembaban) yang terjadi di ... thumbnail 1 summary

KLASIFIKASI IKLIM
Iklim dapat didefinisikan sebagai berbagai keadaan atmosfer (antara lain suhu, tekanan, kelembaban) yang terjadi di suatu wilayah selama kurun waktu yang panjang. Merujuk pada definisi menurut World Climate Conference, 1979 bahwa Iklim merupakan sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada setiap saatnya.
Berikut adalah beberapa Klasifikasi Iklim berdasarkan perhitungan curah hujan yang biasa digunakan :
1. Klasifikasi Iklim Oldeman
Oldeman membagi iklim menjadi 5 tipe yaitu :
a. Iklim A. Iklim yang memiliki bulan basah lebih dari 9 kali berturut-turut
b. Iklim B. Iklim yang memiliki bulan basah 7-9 kali berturut-turut
c. Iklim C. Iklim yang memiliki bulan basah 5-6 kali berturut-turut
d. Iklim D. Iklim yang memiliki bulan basah 3-4 kali berturut-turut
e. Iklim E. Iklim yang memiliki bulan basah kurang dari 3 kali berturut-turut
Kriteria bulan basah-kering menurut Oldeman adalah :
- Bulan Basah bila curah hujan > 200 mm
- Bulan Lembab bila curah hujan antara 100 mm - 200 mm
- Bulan Kering bila curah hujan < 100 mm
2. Kalsifikasi Iklim menurut Schmidt-Ferguson
Schmidt-Ferguson membagi iklim menjadi delapan tipe iklim :
A. kategori sangat basah, nilai Q = 0 - 14,3 %
B. kategori basah, nilai Q = 14,3 - 33,3 %
C. kategori agak basah nilai Q 33,3 - 60 %
D. kategori sedang, nilai Q = 60 - 100 %
E. kategori agak kering, nilai Q = 100 - 167 %
F. kategori kering, nilai Q = 167 - 300 %
G. kategori sangat kering, nilai Q = 300 - 700 %
H. kategori luar biasa kering, nilai Q = lebih dari 700 %
Nilai Q adalah rata-rata bulan kering dibagi rata-rata bulan basah dikalikan 100 %.
Kriteria bulan basah-kering menurut Schmidt-Ferguson adalah:
- Bulan Basah bila curah hujan > 100 mm
- Bulan Lembab bila curah hujan antara 60 mm - 100 mm
- Bulan Kering bila curah hujan < 60 mm

(diambil dari berbagai sumber)

Skala kekerasan Mineral MOSH

Skala Mohs Skala kekerasan mineral Mohs mengklasifikasikan resistensi goresan terhadap berbagai mineral melalui kemampuan suatu baha... thumbnail 1 summary

Skala Mohs
Skala kekerasan mineral Mohs mengklasifikasikan resistensi goresan terhadap berbagai mineral melalui kemampuan suatu bahan keras menggores bahan yang lebih lunak. Skala ini diciptakan tahun 1812 oleh geolog dan mineralog Jerman Friedrich Mohs dan merupakan satu dari beberapa definisi kekerasan dalam teknik material. Metode perbandingan kekerasan dengan melihat mineral mana yang mampu menggores mineral lain sudah lama ada, pertama kali disebutkan oleh Theophrastus dalam tulisannya Tentang Batuan sekitar tahun 200 SM, diikuti Plinius yang Tua dalam Naturalis Historia sekitar tahun 77 M.
Mineral
Skala kekerasan mineral Mohs didasarkan pada kemampuan satu sampel materi alami untuk menggores materi yang lain. Sampel materi yang digunakan Mohs adalah semua mineral. Mineral adalah zat murni yang ditemukan di alam sekitar. Batuan teruat dari satu atau beberapa mineral. Sebagai zat alami terkeras yang pernah ada ketika skala ini dibuat, intan ditempatkan di puncak skala. Kekerasan bahan diukur terhadap skala ini dengan menemukan bahan terkeras yang dapat menggores suatu bahan lunak atau sebaliknya. Misalnya, jika beberapa bahan mampu digores oleh apatit, namun tidak dengan fluorit, maka kekerasannya pada skala Mohs dapat menempati nilai 4 dan 5.
Skala Mohs adalah skala ordinal murni. Misalnya, korundum (9) dua kali lebih keras daripada topaz (8), namun intan (10) hampir empat kali lebih keras daripada korundum. Tabel di bawah memperlihatkan perbandingan dengan kekerasan absolut yang diukur menggunakan sklerometer dengan contoh gambar.
Kekerasan Mohs
Mineral
Formula kimia
Kekerasan absolut
Gambar
1
Mg3Si4O10(OH)2
1
Talc block.jpg
2
CaSO4·2H2O
3
Gypse Arignac.jpg
3
CaCO3
9
Calcite-sample2.jpg
4
CaF2
21
Fluorite with Iron Pyrite.jpg
5
Ca5(PO4)3(OH,Cl,F)
48
Apatite crystals.jpg
6
KAlSi3O8
72
OrthoclaseBresil.jpg
7
SiO2
100
Quartz Brésil.jpg
8
Al2SiO4(OH,F)2
200
Topaz cut.jpg
9
Al2O3
400
Cut Ruby.jpg
10
C
1600
Rough diamond.jpg
Pada skala Mohs, grafit (bagian utama dari "timbal" pensil) memiliki tingkat kekerasan 1,5; kuku 2,2–2,5; koin tembaga 3,2–3,5; pisau saku 5,1; badan pisau 5,5; kaca jendela 5,5; dan file 6,5. Sebuah pelat garis (porselen non-kaca) memiliki tingkat kekerasan 7,0. Penggunaan bahan-bahan biasa dengan kekerasan yang sudah diketahui dapat menjadi cara sederhana untuk memperkirakan posisi suatu mineral pada skala ini.